Halaman

Jumat, 02 Agustus 2013

Tembakau Lombok Mendunia

Gunung Rinjani di pagi hari_NTB doc.
Luas potensi areal tembakau di Lombok ditaksir mencapai 60 ribu hektar. Hingga 2011, setidaknya tercatat 25 ribu hektar terpakai untuk budidaya Tembakau Virginia. Sekitar 18 ribu  hektar berada di Kabupaten lombok Timur, terutama di Kecamatan Jerowaru, Sakra Timur, Sakra Barat, Sakra dan Sikur. Kecamatan lainnya yang juga merupakan sentral tembakau ada di Kabupaten Lombok Tengah, seperti di kecamatan Kopang, Janapria dan Praya timur. Secara umum memang bagian utara lebih luas potensi areal tembakau dibandingkan bagian selatan Pulau Lombok.

Oven pengeringan daun Tembakau
Petani Tembakau Lombok Tengah

   
Andong Lombok Tengah

Mesjid Tua Lombok Tengah
Kota Lombok Tengah






Kamis, 01 Agustus 2013

Air Terjun Dairi – Sumatera Utara


Air Terjun Dairi_doc.
Banyak air terjun dimuka bumi ini, namun hanya sedikit air terjun yang berada di jalan umum bahkan membelah jalan tersebut. Salah satunya adalah air terjun yang terletak di Dairi, Kab. Pakpak Barat, yang keberadaannya sangat menarik perhatian setiap kendaraan yang melintas di jalan lintas Sumatera Utara – Aceh Selatan ini. Penasaran?.....


Air Terjun Dairi_doc.




Objek Wisata Namu Sira-Sira Kab. Langkat-Sumatera Utara


Pemandian Alam Pangkal Namu Sira-Sira terletak di Desa Blinteng dan Durian Lingga. Objek pemandian alam ini merupakan sungai yang jernih dengan air yang begitu sejuk dan menyegarkan. Objek ini berada dalam kawasan proyek bendungan irigasi Namu Sira-Sira, Kecamatan Sungai Bingai dengan jarak tempuh sekitar 18 Km dari Binjai. Kita dapat berkunjung ke tempat ini dengan menggunakan kendaraan roda empat dan waktu tempuh sekitar 30 menit. Pemandian ini sebenarnya merupakan proyek bendungan irigasi untuk mengairi persawahan petani. Tetapi karena airnya yang jernih dan bersih serta pesona alam disekitarnya cukup indah, sehingga tempat ini menjadi tujuan objek wisata keluarga yang sangat menarik apalagi disini juga tersedia tempat penyewaan “arung jeram”.  
Objek Wisata Namu Sira-Sira

Wellcome to Nanggroe Aceh Darussalam....

Mesjid Raya Baiturrahman
   
Monumen Kreta Api Antik
 
Rumah Adat Aceh







 
Alat penumbuk padi 
         
Peninggalan gerobak lama

Selasa, 30 Juli 2013

Monumen Tsunami Aceh

Sembilan tahun yang lalu tepatnya tgl 26 Desember 2004, Aceh dilanda bencana tsunami yang selalu dikenang bangsa ini. Perjalanan kita kali ini untuk melihat monumen kapal-kapal yang terseret dari tengah laut ke dalam kota Banda Aceh, dan sampai sekarang kapal-kapal tersebut dijadikan monumen sebagai saksi sejarah “tsunami Aceh”. 
Kapal Apung PLN ditengah kota Banda Aceh_tsunami.doc.
Kapal diatas rumah_tsunami.doc.

Minggu, 28 Juli 2013

Makam Syech Abdurrauf bin Al Fansuri (Syiah Kuala) – Banda Aceh

Syech Abdurrauf bin Ali Al Fansuri As-Singkili atau yang lebih di kenal dengan nama Syiah Kuala, adalah seorang ulama besar yang sangat berpengaruh dalam membawa ajaran islam ke Indonesia, khususnya daerah aceh. Syech Abdurrauf bin Ali Fansuri memiliki ayah yang berasal dari Arab dan ibu yang berasal dari Aceh. Beliau dulunya pernah menuntut ilmu di Arab, namun setelah itu beliau kembali lagi ke Aceh untuk mengajarkan ilmu - ilmu yang pernah di pelajari kepada masyakat Aceh. Beliau membangun sebuah perguruan agama Islam yang telah menghasilkan banyak ulama. Karena letaknya tidak jauh dari muara sungai yang dalam bahasa Aceh disebut Kuala, maka makam tersebut dinamakan Syiah Kuala.




Mesjid Tuo Kampung Padang-TapakTuan

Mesjid Tuo Kampung Padang terletak di Gampong Padang Tapaktuan, Aceh Selatan. Mesjid Tuo Kampung Padang ini dibangun pada tanggal 10 Agustus 1108 Masehi oleh Syech Al-Jazirazi Farsyiah Bin Ibnu Mansyur dalam bentuk pondok kecil berlantai papan. Kemudian pada tahun 1115 mesjid ini direhabilitasi oleh muridnya Tengku Muhammad Chalidy bin Fasaman. Kemudian pada tahun 1351 Masehi kembali direhabilitasi oleh seorang ulama yang bernama Tengku H. Abdul Manan bin Muhammad Sutan Pariaman. Dari dulu sebelum masuknya penjajahan Belanda, mesjid ini tempat belajar membaca Al-Qur’an dan tempat menyelenggarakan shalat Jumat dan memperingati hari-hari besar Islam seperti Israk Mikraj, 1 Muharram dan Maulid Nabi Muhammad SAW. Keanehan dan kelebihan Mesjid Tuo ini, di depannya terdapat Makam Tuan Tapa, orang keramat yang membunuh Naga. Setiap memperingati Maulid Nabi, dari permukaan makam Tuan Tapa ini keluar dengan sendirinya talam, piring, mangkok, gelas dan sendok serta perkakas dapur lainnya secara gaib. Kemudian semua benda itu ditaruh kembali setelah digunakan, dan pada tengah malam menurut saksi mata semua benda itu masuk dan hilang kembali ke dalam Makam Tuan Tapa.